Peduli dan Manfaatkan Sampah Di Lingkungan
|
Yudha Andri Riyanto & Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
|
|
Lingkungan
yang cepat rusak, semua didasari dari perilaku manusia disekitar. Perilaku
yang asal – asalan membuat lingkungan disekitar menjadi kumuh, mudah rusak,
berbau dan banyak penyakit. Sebab dari itu semua adalah sampah, yaitu barang
yang tidak terpakai atau barang bekas diletakan atau dibiarkan menumpuk
sehingga terlihat kotor atau mengkotori lingkungan. Perilaku tidak peduli
dengan sampah adalah salah satu ciri individu yang tidak berinovatif tinggi.
Hanya dari hal paling sering dijumpai dan mudah didapatkan banyak yang tidak
mau atau sama sekali tidak peduli dengan sampah, khususnya sampah anorganik.
|
|
|
||
Padahal
(Rindang. 2011) Jenis sampah Umur
Degradibilitas / terurai dijelaskan sebagai berikut :
Kertas 2,
5 bulan
Kardus 5
bulan
Kulit jeruk 6
bulan
Busa sabun 20
– 25 tahun
Sepatu kulit 20 – 40 tahun
Kain nilon 30
– 40 tahun
Plastic 50
- 80 tahun
Alumunium 90
– 100 tahun
Streofom Tidak
dapat terurai
Riyanto, 2015 (Ni Made Sunarti 2002),
menjelaskan bahwa di negara maju mulai menerapkan 4 R, yaitu : Reduce yaitu menurangi konsumsi yang
menggunakan plastic dan menggurangi kendaraan peribadi. Repalace yaitu mengganti sesuatu sebagai alternative yang lebih
akrab dengan lingkungan. Reuse
yaitu mengurangi pemakaian bahan yang habis buang. Recover yaitu mendaur ulang barang bekas.
Dalam Mimbar Akademik ini penulis mengajak
mahasiswa, masyarakat umum, dosen dan lulusan universitas lainnya sedikit
peduli dan memanfaatkan sampah dilingkungannya. Duapuluh lima, lebih peserta
mimbar akademik, mempraktekkan cara mendaur ulang sampah menjadi bahan yang
setidaknya menarik dan bermanfaat. Semua bahan berupa sampah anorganik dari
lingkungan kantor, kampus dan rumah yang penulis kumpulkan dalam waktu 1
hari, sebelum acara dimulai.
Hal yang sangat mengejutkan bagi penulis,
adalah kreasi yang dibuat peserta sangat bagus dan menarik. Dapat diambil
kesimpulan bahwa semua individu sebenarnya dapat dan kreatif dalam membuat
kreasi dari bahan limbah. Akan tetapi dorongan untuk melakukan kreatifitas
dari barang bekas terkadang tidak ada.
Dari hal tersebut penulis mengajak untuk membuat kreatifitas untuk diri
sendiri terlebih dahulu, misalnya : buku dari kertas bekas yang dijilid,
gantungan kunci dari limbah anorganik, hiasan rumah dari bungkus kopi, susu,
daterjen dan sampo, dan aktifitas yang menekan penumpukan sampah lainnya.
Alasan penulis mengambil tema peduli lingkungan dan sampah disekitar dalam
Mimbar akademik ini adalah, bagimana membangun daya tarik individu untuk
tahu, peduli yang bagaimana? dan sampah yang bagiamana? Karena, Menurut Hilgrad, Atkinson & Atkinson,
1975:527-529. (Shinta, 2002) terdapat dua hal penting dalam pembentukan
persepsi karena kesan pertama ini yaitu primacy
effect yaitu adanya kecenderungan
bahwa informasi yang diterima pertamakali akan lebih berbobot atau lebih
dapat dipercaya & recency effect hal
ini timbul karena dalam hubungansosial yang sifatnya berkesinambungan.
|
||
Saat
dalam penjelasan materi lingkungan, penulis selalu menampilakan, menceritakan
hal yang menarik tentang pengelolahan sampah anorganik. Penulis juga menampilkan
beberapa gambar contoh mainan yang dibuat oleh anak – anak. Hal ini bertujuan
membangun keirian dalam berinovasi dengan anak – anak.
Mimbar
akademik ini hanya menyediakan kesempatan belajar bersama sekitar 20 peserta.
Akan tetapi antusias peserta dari fakultas lain, mahasiswa universitas lain,
pendidik PAUD, umum dan dosen membuat ruangan mimbar akademik penuh atau over
peserta, yaitu 25 lebih peserta ikut dalam peduli lingkungan dan manfaatkan
sampah dilingkungan.
Suasana
panas, air minum dan snack datang
terlambat tidak menyurutkan peserta dalam belajar bersama di mimbar akademik.
Walaupun penulis sangat khawatir dengan proses berjalannya presntasi. Diawal
persiapan penulis dan teman – teman termasuk dosen yang membantu sangat
disibukkan dengan beberapa alat antara lain :
laptop yang tidak mau membaca file di falsdisk, speker yang tidak
menyala, harus bergonta – ganti laptop dalam waktu yang mempet dan AC yang
mati.
Banyak
peserta dari luar yang baru membaca info atau baru inggin mengikuti mimbar
akademik yang bertema peduli dan manfaatkan lingkungan. Tetapi saat itu
pendaftaran ada di no penulis, sehingga yang terjadi banyak calon peserta
yang tersasar, sms dan telfon berkali – kali tidak penulis respon dikarenakan
penulis sibuk menyiapkan snack, dan peralatan.
Akan
tetapi proses presentasi di mimbar akademik berjalan sesuai rencana dan over
peserta. Kreatifias dan Antusias sampai acara selsai sangat membuat senang.
Antusias peserta bagi penulis adalah modal mereka untuk berinovasi lebih maju
dan sukses.
|
||
Berikut ini adalah penjelasan tentang
peduli dengan lingkungan melalui video : iklan layanan masyarakat. Rivomr12.
2014. layanan iklan masyarakat. Retrieved On september 20, 2015. From :
yotube layanan iklan masyarakat
|
||
Game
inovasi limbah sekitar
Ø Tujuan
dari game ini, adalah pertama, kampanye peduli lingkungan dengan memanfaatkan
sampah dilingkungan sekitar. Kedua, mengasah kreatifitas dari sampah yang
sering dijumpai. ketiga, mengubah konsep sampah menjadi aset kreatifitas
Ø Peralatan
dan bahan yang digunakan berupa : gunting, lem dan curter. Bahan yang
digunakan berupa sampah anorganik dari lingkungan kampus, kantor dan rumah
(kertas bekas, kardus snack, botol air mineral, gelas air mineral, tali
rafia, bungkus kopi, susu, sampo, daterjen dankantong plastik.
Ø Jumlah
pesserta game : 6 – 8 orang / kelompok
Ø Waktu
yang dibutuhkan dalam game : 10 menit
Ø Posedur
game :
1.
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok,
pembagian dengan cara berhitung 1, 2, 3
2.
Setiap kelompok mendapatkan kertas
petunjuk untuk pembuatan beserta petunjuk alat dan bahan yang diggunakan
3.
Intruksi, setiap kelompok diskusikan
mainan atau benda yang menarik. Setelah hitungan 1 – 3 peserta berebut atau
berusaha mencari sampah anorganik disekitar mimbar akademik. Dalam waktu 10
menit satu kelompok membuat minimal 2 benda atau mainan.
4.
Presentasi setiap kelompok,
menceritakan hasil kerjasama, benda yang dibuat, cara membuat kesulitan dan
manfaat bagi diri sendiri dan orang lain
Ø Diskusi
: hasil diskusi tentang game dan materi
1.
Kelompok pertama, sangat antusias
didalam kelompok pertama semua anggota kelompok membuat mainan dari bahan
limbah yang kemudian mampu menyebutkan manfaat, misalnya pesawat (dapat
dibuat mainan untuk anak – anak dari pada membeli dan dapat dibuat miniatur
dirumah atau kamar)
2.
Kelompok kedua, hanya membuat 2 benda
/ mainan dari botol air mineral, didalam kelompok ini juga mampu menceritakan
proses dan manfaat
3.
Kelompok hanya membuat 1 alat main
yaitu mobil, mobilan dari plastik kemasan. Walupun Cuma 1 buah mainan / benda
yang dibuat dari bahan limbah, kelompok ini mampu menjelaskan kerjasama saat
membuat dan manfaatnya.
4.
Sebelum acara ditutup beberapa peserta
mengajukan pertanyaan tentang pengertian sampah, dan cara mengisi pelatihan,
seminar dan workshop ketika peserta tidak sesuai rencana atau proses tidak
sesuai rencana.
|
||
|
|
|
|
||
|
||
Daftar pustaka
Ø Rindang.
A. 2011. Pengelolahan sampah organik dan anorganik. Universitas Sumatra
Utara. Retrieved on Maret 20, 2015. From :
jecthttp://respostory.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/431/browse?value=pengelolahan+sampah+Anorganik&type=subject
Ø Rivomr12.
2014. layanan iklan masyarakat. Retrieved On september 20, 2015. From :
yotube layanan iklan masyarakat
Ø Riyanto,
Y. A . 2015. Materi lomba penyusunan pembelajaran PAUD berbasis pendekatan
sains. Peyelengara : dinas pendidikan kota Yogyakarta 2015
Ø Shinta,
A. 2002. Pengantar psikologi sosial. Edisi ke-2. Yogyakarta: Universitas
Proklamasi 45.
|
||
0 komentar:
Posting Komentar