13.10.15

Menyalurkan Emosi ke dalam Tulisan atau Lukisan


Naurmi Rojab Destiya
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Emosi merupakan potensi kekuatan yang tersembunyi pada diri setiap manusia. Merupakan bahasa komunikasi yang unik dalam diri kita dan dalam hubungan antar manusia. Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, dan mudah dikenali oleh orang lain karena emosi bisa keluar melalui ekspresi jasmani, sehingga orang lain dapat mengetahui jika seseorang dalam keadaan emosi (Walgito, 2005)
Emosi bisa timbul karena ada stimulus dari luar dan dalam diri individu. Emosi itulah yang mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Reaksi yang timbul bisa berupa kekecewaan, kemarahan, kekesalan atas kenyataan yang diterima individu tersebut. Emosi yang tidak terkontrol akan menyebabkan perilaku yang dapat pula merugikan orang lain dan orang yang ada disekitarnya.
Namun demikian kadang-kadang orang masih dapat mengontrol keadaan dirinya sehingga emosi yang dialami tidak tercetus keluar dengan perubahan atau tanda-tanda kejasmanian. Hal ini berkaitan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ekman dan Friezen (Carlson, 1987 dalam Walgito, 2005)
1.    Masking adalah seseorang yang dapat menyembunyikan atau dapat menutupi emosi yang dialaminya. Emosi yang dialaminya tidak sampai keluar melalui ekspresi kejamasian. Misalnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya, ia bisa menutupi kesedihan tersebut dengan tidak menagis.
2.    Modulasi yaitu, orang yang tidak bisa meredam secara tuntas mengenai gejala kejasmanian, tetapi hanya bisa menguranginya saja, misalnya dari contoh yang sebelumnya, ia menangis namun tidak sampai meronta-ronta.
3.    Simulasi yaitu, orang yang tidak mengalami emosi tetapi ia seolah olah mengalami emosi yang menampakan gejala kejasmanian.
Sebenarnya emosi merupakan hal yang wajar terjadi, tetapi bagaimana kita mengontrolnya. Emosi, bisa saja diarahkan ke hal-hal yang positif. Ketika kita sedang mengalami emosi sebaiknya kita menyalurkannya emosi melalui hobi. Seperti menulis, dan melukis. Menulis merupakan media yang dapat mengurangi tekanan perasaan emosi. Energy dari emosi ini kita ekspresikan dan kita manfaatkan untuk menyusun kata-kata hingga menjadi sebuah ungkapan perasaan yang sebenarnya. Katakanlah banyak tulisan dan karya seni tulis yang didalamnya membutuhkan emosi dan imajinasi untuk menghasilkan sebuah karya yang bernilai. Demikian pula dengan lukisan, emosi pelukis dapat mengekspresikan dengan goresan-goresan penanya, sehingga terbentuklah sebuah mahakarya yang bernilai. Karena tanpa emosi kedua kegiatan ini akan terasa hambar dan taka da makna didalamnya.
Jadi lebih baik, ketika kita dalam keadaan emosi salurkan dengan tulisan atau lukisan. Sehingga emosi tersebut tidak meluap-luap dan dan dapat dikendalikan. Mengingat hidup kita lebih berarti dari pada harus menyalurkan emosi kehal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Daftar Pustaka

Walgito, B. (2005). PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM. Yogyakarta: Andi.

0 komentar:

Posting Komentar