Restu Wahyuningtyas
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Kinerja
adalah keseluruhan nilai yang diharapkan untuk organisasi dari episode perilaku
tersendiri dimana individu melaksanakan selama periode waktu yang ditentukan
(Motowidlo, Borman dan Schmit, 1997).
Penilaian kinerja pada perusahaan dilakukan oleh orang yang memiliki
status jabatan diatas staf, tapi pada perusahaan perorangan bisa dilakukan oleh
pemilik perusahaan. Meskipun sering terjadi subjektivitas dalam penilaian
terhadap karyawan jika penilaian kinerja dilakukan oleh pemilik perusahaan.
Kejadian seperti
ini terjadi pada sebuah butik dimana butik tersebut memiliki dua orang karyawan
yang memiliki pekerjaan dibagian yang sama dan dengan tugas yang sama.
Subjektivitas dalam penilaian kinerja terjadi pada dua karyawan ini. Dimana
salah satu diantaranya sering mendapat kritik dari pemilik butik sedangkan yang
lain tidak. Karyawan yang jarang mendapat kritik adalah teman dekat dari pemilik
butik, sehingga hubungannya dengan pemilik butik menjadi lebih dekat.
Berdasarkan
definisi kinerja yang diberikan Motowidlo , Borman dan Schmit tersebut saya
memberikan saran kepada Dian untuk bekerja dengan baik sesuai yang diinginkan
pemilik butik. Hasil akhir memang
penting, tetapi proses yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik juga
perlu diperhitungkan. Karena penilaian
kerja yang dilakukan pemilik butik bukan saja pada hasil akhir tetapi
keseluruhan kerja yang dilakukan karyawan.
Kritik
dan komplain yang sering diterima, terjadi karena adanya faktor criterion contamination, yaitu ibu Susi
merupakan teman dekat dari pemilik butik.
Apabila Dian tetap ingin bekerja di rumah produksi tersebut, saya
sarankan Dian untuk belajar menerima kritikan dan komplain. Seperti yang
diungkapkan Deil (2013) yaitu hal yang perlu dilakukan ketika menerima
kritik. Ada tiga hal yang dapat
dilakukan antara lain simak dan renungkan kritik, tanggapi dan bahas bersama,
terapkan kritik tersebut jika benar.
Apa saja yang dapat
kita lakukan jika menghadapi situasi seperti itu? salah satunya adalah mau
membuka diri untuk dapat menerima suatu kritikan dari orang lain ketika kritik
tersebut bisa membuat kita menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka:
Borman, W. (2003). Hand Book of Psychologi Industrial & Organization Psychologi.
New Jersey: John Willey & Sons. Inc
Deil, S. A. (2013). 3 Tips Mudah Hadapi Kritikan di Kantor. 26 Juli 2013. http://bisnis.liputan6.com/read/650283/3-tips-mudah-hadapi-kritikan-di-kantor
0 komentar:
Posting Komentar