Ana Prihatini
Fakultas psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Menjadi
seorang farmasis tidak hanya perlu ketrampilan akademik saja, tetapi harus
menguasai ketrampilan komunikasi dengan baik dan benar.
Lalu
bagaimanakah cara berkomunikasi yang baik dan benar itu?
Komunikasi
adalah semua prosedur dimana pikiran seseorang bisa mempengaruhi yang lain
Weaver (1949). Teori lain mengemukakan bahwa komunikasi proses dimana kita
memahami dan dipahami orang lain, hal ini berjalan ecara dinamis, terus berubah
dan berganti tergantung situasi terkait ,Anderson (1959). Komunikasi yang baik
dan benar yaitu dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh pasien dan tidak terlalu panjang lebar karena bisa membuat pasien
marasa bingung.
Dalam
setiap harinya kita akan bertemu dengan
bermacam-macam karakter pasien yang
memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Ada pasien yang memerlukan penjelasan yang lebih detail, ada yang harus dibantu
dalam menentukan pilihan, ada yang memerlukan banyak referensi, ada pula yang
mudah percaya dengan solusi yang diberikan oleh farmasisnya.
Saat
menemui pasien yang memerlukan penjelasan detail, dibutuhkan kesabaran dalam
menyampaikan spesifikasi obat yang farmasis
tawarkan ataupun yanglangsung diminta oleh pasien. Pasien ini
akan lebih banyak bertanya untuk meyakinkan
bahwa obat tersebut cocok untuk dirinya. Kita tidak perlu terburu-buru dalam
menjawab setiap pertanyaan mereka. Jawablah setiap pertanyaan dengan lengkap
agar tidak memunculkan pertanyaan lain.
Lain
halnya dengan pasien yang harus dibantu saat akan menentukan pilihan. Pasien
dengan karakter ini harus diyakinkan pada satu produk saja. Kita bisa
menawarkan lebih dari 2 produk kepada mereka, tetapi jangan lupa untuk
mengunggulkan satu diantaranya, agar pasien tidak kesulitan untuk menentukan
pilihannya. Tipe karakter ini biasanya adalah pasien yang minim pengetahuan
tentang obat-obatan, jadi akan lebih baik jika menjelaskan dengan bahasa yang
umum dan mudah dimengerti.
Untuk
menangani pasien yang memerlukan banyak referensi, sebaiknya kita tawarkan
lebih dari 3 produk kepada mereka. Karena biasanya mereka butuh perbandingan
dari produk obat yang akan mereka beli. Akan lebih baik lagi jika kita
menunjukkan keunggulan masing-masing produknya. Ini akan sangat membantu mereka
dalam menentukan pilihannya.
Pasien
dengan karakter mudah percaya
biasanya akan mendatangkan keuntungan jika kita pintar mengambil peluang.
Karena pasien ini percaya medis adalah pengobatan yang terbaik. Tawarkan
produk-produk unggulan kita kepada mereka, jangan lupa untuk memprioritaskan
harga yang lebih tinggi terlebih dahulu untuk ditawarkan. Jika kita menjelaskannya
dengan tepat, maka pasien ini akan sangat mudah untuk memilih produk yang kita
tawarkan.
Sopan
santun dalam berkomunikasi juga sangat diperlukan. Gunakan bahasa yang santun agar
tidak menyinggung perasaan pasien. Jika obat yang mereka cari tidak ada,
tawarkan produk turunan(sejenis) lain yang kita miliki dengan bahasa yang
sopan.
Jangan
lupa
memberikan informasi obat kepada pasien secara detail agar pasien mudah memahami.
Daftar Pustaka :
Santoso, Edi dan Mite Setiansah. 2010. Teori
Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar