Ana Prihatini
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Mendengar ketidakadilan dalam dunia kerja mungkin tidak asing bagi beberapa
kalangan masyarakat, terutama mereka yang sudah bergelut didalam dunia kerja.
Pemimpin di lingkungan kerja sangat berperan penting dalam mengatur kinerja
setiap karyawannya,dan tidak jarang karyawan melakukan protes
terhadap pimpinan perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah karena karyawan
diperlakukan tidak adil oleh pimpinan perusahaan. Di tingkat puncak, karyawan
bisa diperlakukan tidak adil dalam hal proses rekrutmen dan seleksi, kesempatan
kerja,ketidakadilan yang terjadi dalam bentuk perlakuan antar individu, ketimpangan pengakuan
prestasi, diskriminasi penugasan, perbedaan peluang berpendapat, dsb. Salah satu penyebabnya hak-hak karyawan yang seharusnya
mereka dapatkan malah justru tidak diutamakan,pemimpin hanya mementingkan
kemajuan perusahaanya.Ketika
ketidakadilan masih saja terjadi maka sama saja pimpinan perusahaan membiarkan
lingkungan kerja yang kurang sehat. Akibat berikutnya, motivasi kerja karyawan
semakin menurun dan dapat mengakibatkan kinerja mereka juga menurun. Tentunya
akan mengganggu aktifitas bisnis dan kinerja perusahaan.Persoalan
ketidakadilan menyebabkan ketidakpuasan yang apabila tidak diselesaikan akan
menimbulkan masalah ditempat kerja,seperti datang terlambat,mengabaikan
perintah atasan dll hal ini merupakan bentuk penyimpangan yang dilakukan secara
sadar untuk mengganggu perusahaaan (aquino,1999).
Cropanzano et al.(2007)menyatakan bahwa terdapat tiga alasan
mengapa karyawan peduli terhadap masalah keadilan.Pertama,manfaat jangka
panjang,
karyawan
lebih memilih keadilan yang konsisten daripada keputusan seseorang,
karena
dengan keadilan tersebut karyawan dapat memprediksi hasil dimasa yang akan datang.Karyawan juga mau menerima imbalan yang
tidak menguntungkan
sepanjang
proses pembayarannya adil dan mendapat perlakuan yang bermartabat.Kedua,
pertimbangan sosial, setiap orang mengharapkan diterima dan dihargai oleh
pengusaha tidak dengan cara kasar dan tidak dieksploitasi.Ketiga,
pertimbangan etis, orang percaya bahwa keadilan merupakan cara yang secara
moral
tepat dalam memperlakukan seseorang. Karena itu maka dibutuhkan posisi kepemimpinan
perlu diperkuat dalam hal pemahaman sistem nilai organisasi khususnya tentang
pentingnya rasa keadilan bagi karyawan.Dengan demikian motivasi kerja karyawan
akan meningkat dan kinerjanyapun akan lebih maksimal.Hal tersebut tentunya akan
berdampak bagi perusahaan tersebut lebih maju karena karyawannya diperlakukan
sebagai mana mestinya.
Daftar Pustaka
Aquino, K., Lewis, M.U., & Bradfield, M. 1999. Justice
Construct, Negative Affectivity, & Employee Deviance : A Proposes Model
& Empirical Test. Journal Of Organizational Behavior, Vol. 20, pp. 1073 -1091.
Cropanzano,
R.& Greenberg, J.1997. Progress In Organizational Justice : Tunneling
Through The Maze. International Review Of Industrial & Organizational
Psychology. New York : John Wiley & Sons
0 komentar:
Posting Komentar