Kerjasama Tim
Susanti & Restu wahyuningtyas
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Presentasi
yang dilakukan oleh kelompok kami di mimbar akademik bertema tentang kerjasama
tim. Presentasi diadakan pada Senin, 28 September 2015, pukul 14.00-15.00 WIB
bertempat di Gedung A Ruang wakil Rektor III Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta. Peserta yang hadir berjumlah 21 peserta yang terdiri dari
mahasiswa, dosen dan masyarakat umum.
Pengertian Kerjasama Tim
Tim merupakan
sekumpulan individu, minimal dua individu atau lebih. Setiap orang
mengetahui apa itu Tim, setiap orang
juga mengetahui bagaimana orang-orang untuk menjadi sebuah Tim. Sebenarnya
setiap orang di planet ini terlibat atau melibatkan diri dalam pembentukan Tim.
Oleh Karena itu manusia dirancang untuk berfungsi dalam jalinan dan hubungan
saling ketergantungan dengan orang lain. Manusia diciptakan untuk menjadi
pemeran tim. Suatu keluarga merupakan sebuah tim. Klub olahraga, seni atau
organisasi kemasyarakatan menjadi sebuah tim. Suatu bisnis pun sebuah tim.
Gereja, Kelenteng, Wihara,Mesjid atau organisasi lainnya juga sebuah tim. Suatu
staf Rumah Sakit merupakan sebuah tim. Suatu kantor pemerintah pun merupakan
sebuah tim. Tim Proyek maupun tim multi disipliner yang merupakan paduan
efektif dan kecakapan, pengetahuan, dan bakat. Kapan dan di mana pun orang
bersama-sama atau berada dalam kebersamaan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan
itulah sebuah tim. Jadi tim adalah terciptanya sinergi atau kekuatan yang
berasal dari kelompok dalam rangka pencapaian tujuan organisasi (Wibowo dalam
Warsihna, 2013).
Setiap orang akan memilih tim terbaik. Setiap orang tahu bagaimana mengatur tugas di antara anggota-anggotanya. Prioritas utama sebuah tim apapun adalah belajar berfungsi seefektif dan semulus- mulusnya sehingga secara individu dan bersama-sama, anggota tim itu dapat meraih sasaran yang tepat (Kadafi, 2010). Akan tetapi jika semuanya telah jelas, mengapa dalam realitas ada tim yang berhasil dan ada juga tim yang gagal? Semua tim dibentuk dengan tujuan baik, tetapi tidak semua tim berhasil.
Tim terbentuk
berupaya keras dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan jika
kinerja ini diupayakan oleh individu-individu secara sendiri- sendiri. Dalam
beberapa kasus tim tampaknya tidak mampu bekerja baik dan membuahkan hasil yang
lebih buruk dari pada hasil kerja satu orang yang cakap bekerja sendiri.
Secara
teoritis kerja tim adalah kemampuan untuk bekerja sama menuju suatu visi dan
misi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu kearah sasaran
organisasi. Itulah akar motivasi dan ransangan yang memungkinkan orang biasa
mencapai hasil yang luar biasa (Kadafi, 2010).
Tujuan
Kerjasama dalam organisasi menurut Wibowo (dalam Warsihna, 2013)
a. Membangun
komunitas seprofesi
Kerjasama
tim biasanya terbentuk dari suatu profesi yang sama. Dalam kumpulan individu
yang satu profesi tersebut lama kelamaan membentuk komunitas yang semakin utuh.
b. Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan
Dalam
sautau organisasi yang terdiri dari kumpulan individu tentu saja memudahkan tim
untuk menyelesaikan suatu tugas. Dari kumpulan individu tersebut masing-masing
individu berbagi tugas sesuai dengan kemampuan mereka. Dengan adanya pembagian
tugas tentu saja tujuan dari suatu tugas yang diberikan dapat terselesaikan
secara efektif dan efisien.
c. Memperkuat
keputusan organisasi dan implementasinya
d. Menghindari
konflik horizontal
Prinsip-prinsip
Kerjasama Tim (Warsihna, 2013)
a. Rasa saling percaya
- Ada koordinasi
antar anggota
- Totalitas
- Kekompakkan
- Keadilan
sesuai porsi
- Toleransi
- Ada kesamaan
visi misi
- Bersedia
menderita bersama
- Ada penggalian
potensi pada anggota
- Ada komunikasi
yang lancar
Kesan
Menjadi Trainer
Banyak pengalaman baru yang penulis dapatkan saat
menjadi trainer pada waktu itu. Kami harus menyusun materi dalam waktu tiga
hari. Mempersiapkan tema, game, dan snack untuk peserta. Kami harus survey ke
beberapa penjual snack untuk mengetahui harga snack yang kami inginkan. Kami bahkan
harus pergi ke pasar langsung untuk mengetahuinya. Kemudian muncul juga ide
untuk memasak sendiri agar lebih hemat. Tapi ternayata setelah dipikir-pikir
hal tersebut cukup merepotkan mengingat waktu yang kami miliki juga terbatas.
28 September
2015, di mana akhirnya saya harus menjadi trainer dalam mimbarpun tiba. Acara
dimulai pukul 14.00, tetapi saya harus datang sebelum jam satu siang.
Memperisapkan segala sesuatunya sebelum tampil bersama teman saya. Saat itu hal
yang penting, yaitu minuman untuk peserta ternayata belum dibeli. Kamipun mulai
panik tetapi segera mengatasinya dengan membeli di toko terdekat. Ketika tiba
giliran kami untuk tampil, ternyata laptop
dan speaker tidak mendukung. Kabel proyektornya entah kenapa tiba-tiba
bermasalah. Walaupun begitu kemudian acara tetap berjalan. Kami mulai membuka
dengan games yang kemudian dibantu oleh teman saya juga. Saat itu walaupun
cemas dan gugup tapi kami mampu melewati hari tersebut. Banyak pengalaman baru
yang kami dapatkan berkat acara mimbar di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Kami menjadi mengerti bahwa membawakan sebuah pelatihan kepada peserta itu
tidaklah mudah. Segala sesuatunya harus dipersiapkan semaksimal mungkin. Harus
siap menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Harus berani mengambil
tindakan seefektif dan seefisien mungkin.
Dukungan Film terkait Materi
Berikut
adalah dukungan film yang menggambarkan pentingnya sama tim
Selanjutnya
adalah penjelasan tentang game psikologi yang digunakan dalam pelatihan.
GAME MELAMAR JANTUNG HATI
Tujuan
Membantu
proses pengembangan kerjasama di antara peserta. Permainan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana kemungkinan seseorang mampu bekerja sama dalam satu tim.
Alat
dan Bahan : Kertas HVS
dan spidol warna
Waktu
yang dibutuhkan : 10menit
Jumlah
peserta : 20 orang
Prosedur
Game:
1. Peserta
dibagi menjadi menjadi empat kelompok dengan cara menghitung 1,2,3,4,5
2. Masing-masing
kelompok mendapatkan kertas bergambar denah perjalanan cinta
3. Trainer
mendeskripsikan gambar denah perjalanan cinta menuju jantung hati
4. Setelah
selesai setiap peserta perwakilan kelompok mengambil satu kertas, dan spidol
5. Peserta
diinstruksikan untuk menggambar denah
menuju jantung dengan menggunakan satu spidol dan dipegang bersama
anggotanya. Trainer memotivasi setiap kelompok agar bersemangat dan jangan
kalah dari tim lainnya.
6. Setelah
selesai perwakilan kelompok mempresentasikan hasil gambarnya. Kelompok yang
presentasinya mendekati gambar yang benar atau mendekati benar menjadi
pemenang. Kelompok pemenang mendapatkan hadiah.
7. Pada
akhir game, trainer menanyakan kepada peserta hal-hal sebgai berikut:
a. Apakah
yang harus dilakukan agar game dapat diselesaikan bersama?
b. Apa
pengertian kerjasama tim?
c. Apa
saja yang harus ada dalam kerjasama tim?
d. Mengapa
ada kelompok yang menang?
e. Mengapa
ada kelompok yang kalah?
f. Apakah
ada anggota yang ingin menang sendiri?
g. Apakah
ada anggota yang pasif?
h. Apakah
anggota saling menyalahkan?
i. Apakah
ada persaingan antar kelompok?
8. Semua
pertanyaan dijawab oleh peserta dan didiskusikan bersama-sama sehingga peserta
mengerti tujuan dari game yang sebenarnya.
Diskusi
1. Dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan pada suatu kelompok diperlukan kerja sama tim.
Kerjasama tim diperlukan agar tujuan dari tim dapat tercapai dengan visi dan
misi yang sama.
2. Kerja
sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
3.
Dalam kerjasama tim harus ada kepercayaan antar anggota, ketulusan,
totalitas dalam bekerja sama, kekompakan dalam tim, keadilan dalam
memperlakukan setiap anggota tin, memahami keberagaman, kebersamaan, toleransi,
adanya kesamaan visi misi, bersedia menderita bersama, ada penggalian potensi
pada anggota, dan komunikasi yang lancar.
4. Kelompok
yang menang adalah kelompok yang mampu membuat gambar denah sesuai dengan
contoh yang sudah diceritakan. Selain itu kelompok yang menang juga mengikuti
instruksi dari trainer dengan baik, yaitu menggambar bersama dengan menggunakan
satu spidol dan satu kertas. Kelompok yang menang memiliki komunikasi yang baik
antar peserta, mau menderita bersama dengan saling memegang satu spidol untuk
menggambar, memiliki kesamaan visi misi, memahami keberagaman, adanya
kebersamaan dan kekompakkan tim, saling toleransi dan adanya penggalian potensi
pada peserta.
5. Kelompok
yang kalah adalah kelompok yang dalam peyelesaian tugas yang diberikan masih
kurang kerjasama dalam timnya. Kelompok yang kalah pesertanya saling memberikan
ide, tetapi yang menggambar hanya satu orang. Padahal petunjuk dalam game,
gambar harus diselesaikan bersama dengan menggambar bersama-sama menggunakan
satu spidol.
6. Dalam
menyelesaikan game terdapat peserta yang maunya menang sendiri dalam kelompok. Peserta
ini mendominasi kelompok dan tidak membiarkan peserta lain mengeluarkan
ide-idenya. Kelompok yang memiliki peserta mau menang sendiri tersebut menjadi
kelompok yang kalah.
7. Pada
kelompok yang kalah juga terdapat peserta yang pasif dan tidak membantu timnya.
Peserta yang pasif seharusnya dimotivasi oleh teman-temannya agar ikut membantu
dalam penyelesaian tugas. Jika peserta pasif menjadi peserta yang mampu
mengeluarkan idenya untuk membantu tim maka kelompok tidak akan kalah dengan
yang lain.
8. Dalam
menyelesaikan game, pada kelompok yang menang tidak terdapat peserta yang
saling menyalahkan. Tetapi semua pendapat yang masuk ditampung dan didiskusikan
bersama untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada kelompok yang kalah juga
tidak terdapat peserta yang saling menyalahkan.
9. Dalam
menyelesaikan game terdapat persaingan kelompok. Antar kelompok saling
berteriak membanggakan timnya. Beranggapan bahwa timnya akan menang dan
berusaha menjatuhkan kelompok lawan.
Lampiran
Berikut
adalah lampiran dari presentasi kami:
a. Scan
Daftar Hadir
b. Foto-Foto
Saat Acara Mimbar Berlangsung
Kadafi, M. 2010. Pentingnya Kerjasama tim dan orientasi hasil terhadap kinerja karyawan. Jurnal Eksis vol. 6 no. 2, Agustus 2010. Retrived from: http://karyailmiah.polnes.ac.id/Download-PDF/EKSIS-VOL.06-NO.2-AGUSTUS-2010/NO%20-%2014%20-%20khadapi%20-%20PENTINGNYA%20KERJASAMA%20TIM%20DAN%20ORIENTASI%20HASIL%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN.pdf Senin, 20 Oktober 2015
Video: Contoh good team work dan bad team work. Retrieved from: https://www.youtube.com/watch?v=fUXdrl9ch_Q Senin, 21 September 2015
Video: Minion on teamwork.
Retieved from: https://www.youtube.com/watch?v=DvVEeoKrm48 Senin, 21 September 2015
Warsihna, J. Modul pelatihan: Budaya dan kerjasama tim.
Retrieved from: http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/PPB/
Senin, 21 September 2015
0 komentar:
Posting Komentar