Etiket
Berpendapat Saat Rapat
M.Melinda Rahail
Fakultas
Psikologi. Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Saat
adanya rapat sering kali sikap saling menghargai dan toleransi memudar, orang
dengan seenaknya menginterupsi orang lain, walkout
ketika ada ketidaksamaan dalam pendapat, atau lebih memilih bercerita dengan
dan tidak mengikuti rapat dengan baik.
Biasanya
hal tersebut terjadi karena, orang merasa bahwa kemampuannya/jabatannya lebih
tinggi dari orang lain, merasa bahwa pendapatnya benar sedangkan orang lain
salah dan menganggap rapat tidak terlalu penting sehingga tidak harus diikuti
dengan serius
Hal
tersebut terjadi saat rapat berlanngsung di
perusahaan-perusahaan/lembaga-lembaga tertentu di Indonesia yang sedang
mengadakan rapat, walaupun bukan semua perusahaan-perusahaan/lembaga-lembaga di
Indonesia yang melakukan hal tersebut. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa hal
tersebut tetap ada.
Oleh
karena itu, orang harus memperhatikan etika saat rapat sehingga proses
berlangsungnya rapat tidak selalu di hentakan dengan adanya pertikaian antara
karyawan.
Etiket/etika
adalah ilmu tentang kebiasaan atau akhlak moral,seperti baik atau tidak, patut
atau tidak sikap atau tindakan seseorang.
Dengan
belajar untuk menjaga etika maka seseorang sebaiknya memperhatikan hal-hal
berikut ini ketika rapat:
1.
Sikap saling menghargai
Dengan
tidak melakukan walkout ketika tidak
setuju dengan pendapat orang
2.
Mau mendengarkan dan tidak menginterupsi orang
lain
Mau
mendengarkan pendapat orang lain dengan baik serta tidak buru-buruunutk
menginterupsi pembicaraannya
3.
Berempati
Mampu
menempatkan diri pada situasi dan kondisi sekarang. Seperti: tidak bercerita
ketika rapat
4.
Tidak egois
Mau
memberi kesempatan kepada karyawan lain untuk menyampaikan saran dan
pendapatnya serta tidak terus membantah pendapat orang lain dan mengatakan
bahwa pendapatnya lah yang benar
5.
Menyampaikan saran dengan jelas, singkat dan
padat
Kadang
orang keliru menyampaikan pendapat yang dikemas dengan padat. Sehingga mereka
berbicara terlalu panjang atau bahkan, mengkaitkan pembicaraannya dengan hal
lain yang nyata-nyata tidak berhubungan sama sekali dengan apa yang sedang
dibicarakan. Oleh karena itu, setiap saran dan pendapat harus dipersiapkan
baik-baik, sesingkat mungkin dan langsung ke intinya saja supaya tidak
menimbulkan kebingungan.
Sumber : (INO)Kompas.18 Juni 2015. Halaman 48
0 komentar:
Posting Komentar