30.10.15

27 Tahun Hirup Bau Sampah



27 Tahun Hirup Bau Sampah

Aldy febrianto
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

            Dua desa, yakni gumun jomboran klaten tenggara menuntut tempat pembuangan akhir (TPA) selain karena dinilai kotor masyarakat juga merasa terganggu akan bau tidak jarang terbawa angin.
            Mereka mengekspresikan tuntutannya dengan meletakkan spanduk. Pantauan tribun pada sekitar delapan spanduk terpasang di dua desa pemasangan tersebut dimasing-masing kepala desa harus turut menyaksikan.
            “Desa kami berbatasan dengan jomboran, hal itu memengaruhi kualitas udara di kampung kami. Terutama untuk siswa-siswi, jelas tidak sehat. Maka dari itu kami menginginkan penutupan,” imbuhnya.
            Kades jomboran agung widodo menyesalkan masih beroperasinya TPA tersebut. Menurutnya, seharusnya sudah sejak lama tempat itu di tutup. Ia mengungkapkan, warga desanya sudah cukup bersabar selama 27 tahun.
            “Menurut informasi yang saya dapat, seharusnya masa pengoperasian TPA jomboran sudah lama ditutup. Pertama kali dibuka pada tahun 1988, masa beroperasinya hanya sampai 18 tahun. Namun hingga tahun ini masih saja belum di tutup. Sudah cukuplah warga bersabar,” tegasnya.

Daftar Pustaka : Tribun jogja

0 komentar:

Posting Komentar