Yudha Andri Riyanto
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
andrey_wokey@yahoo.com
Yang terhormat Pemimpin Negeri
Assalamu’alaikum wr.wb. / salam sejahtera.
Ingin sekali dan salah
satu mimpi saya untuk bisa bertemu dan berbicara langsung sosok yang sangat
ternama di Negara Indonesia khususnya, pemimpin rakyat di Negeri ini yaitu
presiden beserta jajaranya. Sebelumnya perkenalkan, nama saya Yudha Andri
Riyanto usia 23 tahun bekerja di ECCD – RC Yogyakarta lembaga yang menanamkan
pendidikan karakter inklusi pada anak usia 2 – 6 tahun, pagi bekerja dan sore
saya menuntut ilmu di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Sedikit mengungkapkan bahwa sebenarnya ingin sekali bertemu dengan bapak, namun semoga lewat tulisan ini saya tetap bisa mengungkapkan apa yang saya sampaikan kepada pemimpin Negeri. “Inklusi” Saya senang sekali dengan paham ini walaupun saya sempat memandang sebelah mata tentang paham ini, selama saya bekerja dan terus mengamati apa inti di dalam inklusi ternyata tidak lain sama dengan arti kata “Bhineka Tunggal Ika”. Sepertinya kecil sekali dan hanya diangap sebagai angin kata tersebut, karena mungkin merasa dirinya sudah berpaham “Bhineka Tunggal Ika”. Saya yakin sekali dengan kecurigaan saya ini. Sedangkan Saya sendiri mengenal kata Bhineka Tunggal Ika sejak saya menginjak kelas sekolah dasar (SD) akan tetapi ketika saya bekerja di ECCD – RC, 3 tahun yang lalu saya baru merasakan manfaatnya dan keindahannya. Secara penafsiran saya makna kata “inklusi” yang berarti memahami, menghargai dan saling bekerjasama untuk semua individu dalam tampilan dan keanekaragaman, artinya inklusi tidak memandang dari sudut agama, social, Bahasa, ras / suku, pendidikan, fisik dan masih banyak lagi perbedaan untuk bisa medapatkan hak – hak individu dalam bermasarakat, mengeyam pendidikan dan menyampaikan pendapat. Sedangkan “Bhineka Tunggal Ika” yang saya pahami dari arti kata tersebut adalah berbeda – beda tetapi tetap bersama atau berbeda – beda namun tetap satu, sepertinya selaras dengan pengertian inklusi, ini menurut saya. Bagaimana, jika menurut pemimpin negeri sendiri? Saya ingin mendengar pendapat pemimpin negeri sendiri? Harapan saya berpaham sama, bukan saya ingin mengubah nama “Bhineka Tunggal ika” menjadi inklusi, hanya saya ingin mengartikan dan menyatukan pemahaman yang ada. Saya berfikiran bagaimana ketika di Indonesia ini menerapkan pendidikan inklusi, masih adakah teman – teman saya tidak bersekolah, tidak mendapatkan pekerjaan, tidak kesusahan, tidak didiskriminasi dan sebagainya?
Sedikit mengungkapkan bahwa sebenarnya ingin sekali bertemu dengan bapak, namun semoga lewat tulisan ini saya tetap bisa mengungkapkan apa yang saya sampaikan kepada pemimpin Negeri. “Inklusi” Saya senang sekali dengan paham ini walaupun saya sempat memandang sebelah mata tentang paham ini, selama saya bekerja dan terus mengamati apa inti di dalam inklusi ternyata tidak lain sama dengan arti kata “Bhineka Tunggal Ika”. Sepertinya kecil sekali dan hanya diangap sebagai angin kata tersebut, karena mungkin merasa dirinya sudah berpaham “Bhineka Tunggal Ika”. Saya yakin sekali dengan kecurigaan saya ini. Sedangkan Saya sendiri mengenal kata Bhineka Tunggal Ika sejak saya menginjak kelas sekolah dasar (SD) akan tetapi ketika saya bekerja di ECCD – RC, 3 tahun yang lalu saya baru merasakan manfaatnya dan keindahannya. Secara penafsiran saya makna kata “inklusi” yang berarti memahami, menghargai dan saling bekerjasama untuk semua individu dalam tampilan dan keanekaragaman, artinya inklusi tidak memandang dari sudut agama, social, Bahasa, ras / suku, pendidikan, fisik dan masih banyak lagi perbedaan untuk bisa medapatkan hak – hak individu dalam bermasarakat, mengeyam pendidikan dan menyampaikan pendapat. Sedangkan “Bhineka Tunggal Ika” yang saya pahami dari arti kata tersebut adalah berbeda – beda tetapi tetap bersama atau berbeda – beda namun tetap satu, sepertinya selaras dengan pengertian inklusi, ini menurut saya. Bagaimana, jika menurut pemimpin negeri sendiri? Saya ingin mendengar pendapat pemimpin negeri sendiri? Harapan saya berpaham sama, bukan saya ingin mengubah nama “Bhineka Tunggal ika” menjadi inklusi, hanya saya ingin mengartikan dan menyatukan pemahaman yang ada. Saya berfikiran bagaimana ketika di Indonesia ini menerapkan pendidikan inklusi, masih adakah teman – teman saya tidak bersekolah, tidak mendapatkan pekerjaan, tidak kesusahan, tidak didiskriminasi dan sebagainya?
Dengan catatan berpaham dan melakukannya karena keduanya adalah satu
rangkaian khusus untuk bisa menjadi Indonesia tersenyum. Setidaknya dari mulai
pendidikan usia dini kita ajarkan, maka 35 tahun yang akan datang atau 2045
bisa kita pridiksi dan menjadi kado Indonesia yang ke-100. kalau saya ditanya
bagaimana caranya? Saya hanya mampu memjawab tetapkan kurikulum pendidikan yang
multicultural / inklusi dari PAUD – perguruan tinggi, berperiode yang signifikan,
pasti dan akurat minimal berperiode 5 tahun. Saya sangat senang ketika
pendidikan anak usia dini di Indonesia ini semakin banyak ditanamkan stimulasi
– stimulasi dan inklusi yang menekankan pendidikan karakter. Saya percaya dan
saya mengamini bahwa “anak 0 – 7 tahun adalah GOLDEN AGE” bakal calon pemimpin
yang hebat, terimakasih. J
Wasallamualaikum wr, wb / salam sejahtera
Yogyakarta, 21 April 2014
Suggested citation:
Riyanto, Y.A. (2014). Surat untuk pemimpin negeri. Materi Lomba Menulis Surat Remaja Tingkat Nasional.
Penyelenggara Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Siiippp,,, :)
BalasHapusyap :)
BalasHapusBang Yudha Andri Riyanto, ini materi lomba to? Saya duluu juga ikut, tetapi nampaknya belum menang. Saya juga tidak tahu kelanjutan dari lomba itu. Apakah Bang Yudha tahu informasi tentang pemenangnya? Saya tidak tahu kemana harus mencari informasi. Tolong ya bang, carikan infonya.
BalasHapusiya coba dilihat di blog Surat untuk pemimpin negeri. Lomba Menulis Surat Remaja Tingkat Nasional april 2014 :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMas Yudha Andri, tulisannya bagus banget. Boleh dong kenal. Saya juga senang nulis, tetapi malu untuk mempublikasikan. Mungkin Mas Yudha Andri bisa menolong saya? Sebelumnya, terimakasiiiiih sekali ya.
BalasHapushalo mas eko :) trerimakasih sudah baca, tuliasan sederhana saya, mas eko boleh kirim tulisan mas eko di email saya nanti saya publikkan mas. tapi mas eko sepakat tidak kalu tulisan mas eko nanti saya edit sedikit kemudian namaya jadi berdua ? kalau boleh konfrim saya ya ? 087838265931. jangan lupa jika ada refrensi tulisan tolong dikaitka, kalau murni tulisan mas eko ya gak uasah nanti kita masuk di label peer cure aja. oke :)
Hapus