RINGKASAN
ARTIKEL: DKI Kaji Pipa Air
dari Katulampa
Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Seperti yang kita ketahui Air
adalah Sumber Kehidupan Manusia selain Udara.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji kemungkinan menyalurkan air
yang berlebihan dari Bendungan Katulampa ke Jakarta. Air yang disalurkan lewat
perpipaan ini bisa digunakan untuk air baku PDAM, jumat(13/3). Pipa Air
tersebut direncanakan dipasang di sepanjang sungai. Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu mengatakan, Jika rencana untuk
mengalirkan air dari Bandungan Katulampa keJakarta ini bisa diwujudkan, ada
peluang mengurangi ancaman banjir dijakarta. Sebab, air dalam jumlah besar
berpotensi menyebabkan banjir.
Tetapi
Guru Besar Ilmu Tanah Institusi Pertanian Bogor Kukuh Murtilaksono mengatakan
Rencana Jakarta mengalirkan sebagian air dari ciliwung di bending Katulampa
sebagai air baku dan mengurangi banjir tidaka akan efektif. Sebab debit di
Bendung Ciliwung Katulampa saat kemarau bisa 0 (nol) sehingga tidak ada air
dialirkan untuk air baku minum. Saat musim hujan, jika status siaga satu banjir
dengan tinggi muka air 210 sentimeter, debit air 4420.000 liter perdetik bisa
menggelontorkan ke Jakarta. Progam
pemimpaan air baku tidak bisa digabung dengan ambisi mengatasi banjir sebab
karakter berbeda.
Hubungannya
dengan psikologi lingkungan yaitu Dalam artikel diatas ada dua pendapat yang
berdeda, disini saya lebih sependapat dengan artikel yang bawah sebab untuk
penanganan banjir, lanjut kukuh perlu adanya program yang tepat antara
lain,rehabilitasi lahan kritis dihulu sepanjang sempa dan ciliwung, penataan
sempa dan sungai, dan pembanguan fisik berupa waduk dan sumurresapan, kolam
retensi, biopori, embung dan normalitas situ dan danau.
Sumber berita:
Murtilaksono, Kukuh. (2015). Kaji Pipa Air dari Katulamapa. Kompas. 14
maret, halaman26
0 komentar:
Posting Komentar