13.9.15

RINGKASAN ARTIKEL: DKI  Kaji Pipa Air dari Katulampa

Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
 Yogyakarta

Seperti yang kita ketahui Air adalah Sumber Kehidupan Manusia selain Udara.  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji kemungkinan menyalurkan air yang berlebihan dari Bendungan Katulampa ke Jakarta. Air yang disalurkan lewat perpipaan ini bisa digunakan untuk air baku PDAM, jumat(13/3). Pipa Air tersebut direncanakan dipasang di sepanjang sungai. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Denny Wahyu mengatakan, Jika rencana untuk mengalirkan air dari Bandungan Katulampa keJakarta ini bisa diwujudkan, ada peluang mengurangi ancaman banjir dijakarta. Sebab, air dalam jumlah besar berpotensi menyebabkan banjir.

Tetapi Guru Besar Ilmu Tanah Institusi Pertanian Bogor Kukuh Murtilaksono mengatakan Rencana Jakarta mengalirkan sebagian air dari ciliwung di bending Katulampa sebagai air baku dan mengurangi banjir tidaka akan efektif. Sebab debit di Bendung Ciliwung Katulampa saat kemarau bisa 0 (nol) sehingga tidak ada air dialirkan untuk air baku minum. Saat musim hujan, jika status siaga satu banjir dengan tinggi muka air 210 sentimeter, debit air 4420.000 liter perdetik bisa menggelontorkan ke Jakarta.  Progam pemimpaan air baku tidak bisa digabung dengan ambisi mengatasi banjir sebab karakter berbeda.

Hubungannya dengan psikologi lingkungan yaitu Dalam artikel diatas ada dua pendapat yang berdeda, disini saya lebih sependapat dengan artikel yang bawah sebab untuk penanganan banjir, lanjut kukuh perlu adanya program yang tepat antara lain,rehabilitasi lahan kritis dihulu sepanjang sempa dan ciliwung, penataan sempa dan sungai, dan pembanguan fisik berupa waduk dan sumurresapan, kolam retensi, biopori, embung dan normalitas situ dan danau.

Sumber berita:

Murtilaksono, Kukuh. (2015). Kaji Pipa Air dari Katulamapa. Kompas. 14 maret, halaman26

0 komentar:

Posting Komentar