17.9.15

Ringkasan Artikel: Reduksi Emisi
Indonesia Peduli, Dunia Bantu
Susanti
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Reduksi emisi adalah suatu tindakan menyelamatkan lingkungan dengan menjaga agar karbon yang dikeluarkan di udara tetap sedikit. Masalah yang berkaitan dengan reduksi emisi adalah pelaksanaan program REDD+. Indonesia masuk dalam sorot panggung dunia ketika lima tahun lalu menandatangani surat niatan (letter of intent) bersama norwegia untuk pelaksanaan REDD+. Dalam program tersebut Indonesia mengumumkan target ambisius yang mengagetkan banyak pihak. Target tersebut yaitu pengurangan gas rumah kaca 26 persen-dari proyeksi tanpa intervensi-secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan luar.
Namun, banyak hal tidak berlangsung sesuai dengan letter of intent (LOI). Misalnya, petani di Riau, menghentikan pembakaran bukan karena perubahan iklim. Namun, karena buruk untuk anak-anak, melanggar hukum, dan karena ada peluang lain. Bukan untuk alasan perubahan iklim. Solusi untuk masalah tersebut yaitu seperti yang diungkapkan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik di Jakarta, bahwa dalam konferensi perubahan iklim Paris nanti kerja sama Indonesia-Norwegia sudah selangkah lebih maju. Adanya program Joint statement yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi kepada menteri lingkungan Indonesia dan Norwegia diharapkan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah praktis yang lebih jelas. Pada bulan April lalu, PM Soelberg berkunjung ke Jambi. Kunjungan berlangsung dalam kondisi jalanan gelap, licin, dan hujan. Dia berdiskusi dengan Orang Rimba untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan guna membantu mengurangi perubahan iklim.
Hubungannya dengan psikologi lingkungan yaitu program REDD+ tidak akan berjalan tanpa diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk membantu menjaga hutan sehingga tetap sesuai dengan fungsinya.

Daftar Pustaka

Kompas. 2015. Reduksi Emisi. Kompas, 13 Juni

0 komentar:

Posting Komentar