Ringkasan Artikel: Reduksi Emisi
Indonesia Peduli, Dunia Bantu
Susanti
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Reduksi emisi adalah
suatu tindakan menyelamatkan lingkungan dengan menjaga agar karbon yang
dikeluarkan di udara tetap sedikit. Masalah yang berkaitan dengan reduksi emisi
adalah pelaksanaan program REDD+. Indonesia masuk dalam sorot panggung dunia
ketika lima tahun lalu menandatangani surat niatan (letter of intent) bersama norwegia untuk pelaksanaan REDD+. Dalam
program tersebut Indonesia mengumumkan target ambisius yang mengagetkan banyak
pihak. Target tersebut yaitu pengurangan gas rumah kaca 26 persen-dari proyeksi
tanpa intervensi-secara mandiri dan 41 persen dengan bantuan luar.
Namun,
banyak hal tidak berlangsung sesuai dengan letter
of intent (LOI). Misalnya, petani di Riau, menghentikan pembakaran bukan
karena perubahan iklim. Namun, karena buruk untuk anak-anak, melanggar hukum,
dan karena ada peluang lain. Bukan untuk alasan perubahan iklim. Solusi untuk
masalah tersebut yaitu seperti yang diungkapkan Duta Besar Norwegia untuk
Indonesia Stig Traavik di Jakarta, bahwa dalam konferensi perubahan iklim Paris
nanti kerja sama Indonesia-Norwegia sudah selangkah lebih maju. Adanya program
Joint statement yang ditugaskan oleh Presiden Jokowi kepada menteri lingkungan
Indonesia dan Norwegia diharapkan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
praktis yang lebih jelas. Pada bulan April lalu, PM Soelberg berkunjung ke
Jambi. Kunjungan berlangsung dalam kondisi jalanan gelap, licin, dan hujan. Dia
berdiskusi dengan Orang Rimba untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan guna
membantu mengurangi perubahan iklim.
Hubungannya dengan
psikologi lingkungan yaitu program REDD+ tidak akan berjalan tanpa diimbangi
dengan kesadaran masyarakat untuk membantu menjaga hutan sehingga tetap sesuai
dengan fungsinya.
Daftar Pustaka
Kompas. 2015. Reduksi
Emisi. Kompas, 13 Juni
0 komentar:
Posting Komentar