13.9.15

RINGKASAN ARTIKEL : Mempertahankan Karawang sebagai Kota Lumbung Padi



Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Pemerintah kabupaten karawang berupaya melindungi kota karawang sebagai lumbung padi. Hal ini dikarenakan karawang mampu memberikan kontribusi produksi beras hingga 9% yang dihasilkan Provinsi Jawa Barat. Dimana kabupaten karawang memiliki lahan seluas 97.000 hektarare dan mampu memproduksi 1,4 juta ton GKP per tahun. Perlindungan ini dilatarbelakangi agar tidak terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi sektor lain, mengingat kota karawang mulai memasuki era industrialisasi. Boomingnya industripun  akan menarik pembangunan disektor-sektor lain seperti perhotelan, restoran (boga), dan lain sebagainya. 

Meskipun kota karawang merupakan kota lumbung padi, yang mana melambungnya harga padi akan menjadikan petani kaya raya. Fakta yang ada saat ada kenaikan harga bahan-bahan pokok, petani tetap kesulitan karena sawah yang mereka kelola bukan hak milik sendiri. Kebanyakan lahan yang diolah petani adalah milik masyarakat yang tinggal di Jakarta. Petani kebanyakan hanya menjadi buruh tani dengan sistem bagi hasil. Hal yang menyusahkan petani lainnya yakni adanya pungutan liar dari preman.


Perlindungan pemerintah kepada petani tersebut dalam bentuk tidak boleh menjual lahan di zona pertanian kepada pihak lain. Selain itu juga menggandeng pihak lain seperti ITB dan IPB untuk membantu petani mulai dari proses penanaman  hingga panen. Pendampingan tersebut berupa pengenalan pada pertanian modern dan teknologi  yang digunakan dalam pertanian modern tersebut. Saat panen tiba para petani didampingi oleh TNI dan Polri dikarenakan banyak preman yang meminta  jatah panen untuk pengamanan sehingga merugikan petani. Anggota kodim sendiri diturunkan sebanyak 1.000 personel TNI dan polri menerjunkan anggotanya disetiap Polres di Karawang. Adanya pendampingan dari Tim Ahli dan Polri serta TNI ini cukup berdampak pada kinerja para petani. Selain itu petani juga mengaku cukup senang dan merasa terbantu meskipun belum menyeluruh.

Hubungan psikologi lingkungan dengan artikel diatas menurut penulis yakni kita harus memanfaatkan lahan kosong yang ada disekitar kita untuk ditanami tanaman hortikultural seperti cabai, ketela, pisang, dan lain sebagainya. Tanaman ini akan sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan manusia, khususnya saat terjadi kenaikan harga pangan. Sementara itu untuk lahan-lahan pertanian baiknya tetap digunakan untuk lahan pertanian agar produksi pangan tidak berkurang.


Sumber:
Anonim. (2015). Mempertahankan Karawang sebagai Kota Lumbung Padi. Sindo, 8 April, hal. 15

0 komentar:

Posting Komentar