12.9.15

RINGKASAN ARTIKEL : Mahasiswa UNY Olah Roti Basi Jadi Bros


Juni Wulan Ningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Pernahkan terfikirkan oleh anda, roti basi akan menjadi bros cantik?. Hal ini dapat ditemukan di kota Yogyakarta kabupaten Sleman oleh lima mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kelima mahasiswa tersebut adalah Sarah Sekar Langit- Zulfatin Rahmahani (Pendidikan Bahasa Inggris), Ari Wahtu Martina (Pendidikan Bahasa Jerman), Surya Jatmika (Fisika FMIPA), dan Diah Intan Kusuma (Pendidikan Akuntansi  Fakultas Ekonomi. Pendaurulangan roti basi menjadi bros ini merupakan terobosan baru dalam PKM Kewirausahaan sehingga dikti mendanai program yang diajukan oleh kelima mahasiswa UNY tersebut.

Banyaknya roti kadaluwarsa yang tidak dapat dimakan lagi dan hanya dibuang ketempat sampah menjadi alasan kelima mahasiswa UNY dalam proyek pendaurulangan mereka. Limbah ini diubah menjadi sebuah bros cantik yang tidak hanya bernilai ekonomis tinggi tetapi juga ramah lingkungan. Cara pembuatannya juga cukup mudah yakni menggunakan teknik nendo. Apa itu teknik nendo?. Nendo merupakan teknik pengolahan dengan clay. Biasanya nendo ini hanya menjadi pajangan saja dan tidak mempunyai nilai guna, padahal masih bisa diubah menjadi bros yang ramah lingkungan.


Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan bros dari limbah roti antara lain lem kayu, natrium benzoat, peniti bros, pewarna makanan, zat aromatik, dan lem tembak. Proses pembuatan bros sendiri tidak begitu sulit cukup ambil bagian dalam roti basi dan hancurkan, tambahkan natrium benzoat serta zat aromatik dalam bentuk cair (vanili, cengkeh, kayu manis, dll) lalu aduk hingga kalis. Kemudian bagi adonan menjadi beberapa bagian dan tambahkan pewarna makanan yang berbeda-beda serta aduk hingga rata. Adonanpun siap dicetak dan dibentuk sesuai selera,  jemur adonan dibawah sinar matahari selama dua hari. Setelah kering semprot dengan cat semprot bening dan keringkan lagi selama satu hari, brospun siap digunakan.

Hubungan artikel ini dengan psikologi lingkungan yakni kita diharapkan mampu peka terhadap lingkungan sekitar kita. Dimana dari lingkungan sekitar kita banyak barang-barang yang terpinggirkan, adanya sedikit kreativitas pada barang-barang tersebut dapat menjadi barang baru yang mempunyai nilai guna  tinggi dan bermanfaat bagi kehidupan kita.


Sumber:

Setyawan, P. (2015). Mahasiswa UNY Olah Roti Basi Jadi Bros. Sindo, 20 Maret

2 komentar:

  1. Perkenalkan nama saya Antoni Firdaus. Saya tertarik dengan ringkasan artikelnya mbak juny. kapan nih bisa copy darat..

    BalasHapus
  2. Salam kenal mas antoni.. terima kasih sebelumnya.. ayo tiap kamis pukul 13.00 Naik ke gedung B UP45 lantai 2(sekretariat HIMPSI), rapat sama sharing2 disana.hehe

    BalasHapus