13.9.15

PSIKOLOGI LINGKUNGAN “TAK SEKEDAR MELALUI DAN MELINTAS”



YUDHA ANDRI RIYANTO
13.310.410.1044
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Lalu lintas bukan hanya simbol atau memperlancar pengguna jalan. Lalulintas juga bukan hanya penghubung tempat ketempat lainnya. Kegunaan lalulintas beraneka ragam, adanya lalulintas seseorang dapat mudah mengakses keberbagai tempat. Banyaknya manfaat lalulintas dapat dirasakan banyak pihak. Dengan adanya lalulintas yang bermanfaat tersebut malah menjadikan beberapa atau banyak orang mengabaikan keselamatan berkendara atau menggunakan jasa lalulintas.
Bentuk pengabaian keselamatan dalam menggunakan jasa lalulintas salah satunya melanggar rambu lalulintas.
Padahal jika orang yang menggunakan jasa lalulintas tersebut sadar dan mengerti keggunaan rambu, maka orang akan tersadar bahwa rambu lalulintas bukan hiasan jalan atau kota. Diawali dari kesadaran diri sendiri saat mengendara atau menggunakan jasa lalulintas menjadi salah satu dasar membentuk tertib lalulintas.
Negara yang maju seperti inggris, sudah menerapkan perilaku tertib berlalulintas dengan cara menghargai sesama pengguna. Padahal inggris juga terkenal dengan mobilitas masyarakat sangat tinggi. Setidaknya Indonesia harus melihat model yang baik dari negara tersebut atau negara maju lainnya, bukan hanya memodeling dari gaya berpakian yang mengandung unsur negatif.
Pendidikan yang bagaimana sehingga membentuk kesadaran berlalulintas? Tentunya pendidikan karakter sejak dini. Pendidikan karakter sejak dini dapat ditanamkan diusia pra sekolah, sehingga anak – anak siap menghadapi tantangan kedepan. Khususnya tantangan terhadap lingkungan yang semakin bersaing. Peran orang tua, orang dewasa beserta guru sekolah perlu diutamakan dalam mendidik karakter yang matang.
Sumber: Erwin Deni Nugroho. Tak sekedar melalui dan melintas. Universitas Sebelas Maret. Retrieved on Mei, 21, 2015. From: kedaulatan rakyat hal 12.

0 komentar:

Posting Komentar