7.9.15


Penilaian Kerja yang Tidak Adil: Tidak Pernah Dipromosikan untuk Kenaikan Jabatan
Susanti
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Andi ( bukan nama sebenarnya), umur 26 tahun adalah seorang karyawan yang sudah bekerja selama 3 tahun di perusahaan X sebagai kasir. Akhir -akhir ini Andi merasa dipusingkan dengan penilaian kerja yang dilakukan oleh supervisornya. Andi merasa diperlakukan tidak adil karena penilaian yang diberikan kepadanya nilainya tidak memuaskan dan cenderung merasa dipojokkan. Andi merasa penilaian tersebut seolah-olah hasilnya dapat mengeluarkan dia dari perusahaan. Sebagai karyawan, Andi merasa loyalitasnya cukup tinggi. Setiap hari Andi bekerja selama lebih dari sepuluh jam, padahal jam kerjanya hanya delapan jam dan sisanya tidak pernah dihitung lembur oleh supervisor. Seharusnya Andi sudah mendapatkan kenaikan grade untuk jabatannya yaitu sebagai shift leader, tetapi entah kenapa setiap kali tiba saatnya penilaian supervisornya tidak pernah memberikan penilaian yang bagus dan tidak mempromosikan kenaikan grade untuk jabatannya.

Saran yang diberikan penulis mengenai situasi diatas yaitu sebaiknya Andi memberanikan diri untuk bertanya kepada supervisornya, menanyakan bagaimana tentang kinerjanya selama ini, apa saja kekurangannya sehingga Andi dapat memperbaiki kekurangannya dan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya lagi agar Andi dapat dipromosikan untuk kenaikan grade untuk jabatan yang lebih tinggi. Selain itu Andi juga sebaiknya jangan pernah putus asa untuk tetap menunjukkan kinerja yang baik untuk perusahaan. Jika Andi dapat menunjukkan kinerja yang baik yaitu dengan meningkatkan kinerjanya agar lebih baik lagi maka Andi akan dapat dipromosikan untuk kenaikan jabatan yang lebih tinggi oleh supervisornya.
Saya berpendapat jika seseorang yang memiliki motivasi untuk mencapai apa yang dia inginkan, misalnya ingin naik jabatan, maka hal tersebut merupakan bentuk aktualisasi dirinya agar kesehatan mentalnya tetap terjaga. Seperti yang diungkapkan Rogers ( Hidayat & Herdi, 2013:62) bahwa orang yang memiliki motivasi untuk aktualisasi mereka disebut orang yang berfungsi sepenuhnya. Artinya tokoh Andi dalam situasi di atas sehat secara mental karena dia berusaha mencapai aktualisasi yang dia inginkan.

Daftar Pustaka
Hidayat, D. R, Herdi (2013). Bimbingan Konseling. Kesehatan Mental. Bandung: REMAJA ROSDA KARYA.

1 komentar: