KETIDAK NYAMANAN SAAT TRAINING
Umi Fatimah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dalam
sebuah perusahaan selalu diadakan training apabila ada karyawan baru, meskipun tidak
semua perusahaan tapi kebanyakan perusahaan-perusaan besar diadakan training untuk
mengetahui bakat dan potensi-potensi yang telah dimiliki calon karyawan
tersebut. Diadakannya training perusahaan menjadi tahu dan bisa menempatkan
sesuai dengan kemampuannya.
Seperti yang
dialami Ratih (nama samaran) umur 42 tahun yang bekerja disalah satu Yayasan dalam
pengasuhan Anak Usia Dini diyogyakarta. Awal masuk kerja, masa-masa training Ratih sama sekali
tidak diberi tahu kepada kepala Yayasan tersebut bagaimana cara kerjanya,
dibagian apa Ratih akan bekerja. Ratih hanya melihat cara kerja karyawan lama, karena
Ratih masih baru semua menyuweikinnya, tidak ada sapaan, tidak ada teguran
semua hanya diam saja. Ratih pun sering mengawali pembicaraan dan menyapa teman-temannya
supaya terlihat biasa dan tidak ada
jarak, tetapi responnya masih tetap sama hanya diam dan dicuekin. Ratih hampir
putus asa karena tempat kerjanya kurang mengenakkan, ia ingin keluar walaupun
belum ada satu bulan dimana Ratih bekerja.
Solusi: Sebagai
karyawan baru sebaiknya menanyakan bagaimana cara kerjanya dan akan
ditempatkan dibagian mana kepada pimpinan, supaya tidak kebingungan dalam
menjalankan pekerjaannya. Seringlah berkomunikasi walaupun tidak ada respon, seperti
pepatah “sekeras apapun batu itu kalau ditetesin air terus menerus pasti akan
terlobangi juga” , sekeras apapun hati seseorang kalau kita mengalah dan bersikap baik kepadanya pasti akan luluh juga, dan selalu berfikir positif dengan apa yang telah terjadi,
mungkin saja semua teman-teman dan pemimpinmu sedang menguji mental, dan ingin
tahu seberapa anda mengetahui tentang anak.
Referensi:
Fatimah, umi. (2015). Ketidak Nyamanan saatTraining . Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi45. Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar