RINGKASAN ARTIKEL
M. Melinda Rahail
Fakultas Psikologi. Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Gaya
hidup modern generasi muda Indonesia di jaman sekarang yang buruk dapat membuat
mereka rentan mengalami neuropati. Apakah neuropati itu?
Neuropati adalah kerusakan yang terjadi pada sistem saraf tepi.
Gejalanya tergantung pada lokasi dan tipe saraf yang
rusak. Kalau saraf otonom yang rusak, maka akan gejala, seperti berkeringat,
tidak mampu mencerna dan tidak mampu mempertahankan tekanan darah (normal).
Tapi jika saraf motoris rusak, maka terjadi kelemahan otot atau kelumpuhan. Dan
kalau saraf sensoris rusak,
penderita merasa kesemutan atau mati rasa pada
daerah tertentu, biasanya anggota gerak.
Penyebabnya berbagai hal , seperti
berlama-lamaan berhadapan dengan komputer, memakai gawai, mengendarai motor (ngebut-ngebutan), trauma dan alkoholisme.
Cara mengatasinya adalah berolah raga secara
teratur, rajin mengkonsumsi makanan
bergizi, mengkonsumsi vitamin B1, B6, B12, mengurangi pemakaian computer secara
berlebihan, tidak memakai gawai, berhenti/kurangi mengendarai motor (ngebut-ngebutan),
coba untuk alihkan pembicaraan orang lain yang (sengaja/tidak sengaja)
berbicara menyangkut masa lalu yang buat terbentuknya trauma atau coba berpikir
positif saja kalau orang tersebut berbicara hal lain bukan sedang menyindir,
dan berhenti minum minuman beralkohol serta berhenti merokok.
Namun, jika ada yang sudah terkena dampak neuropati maka
penanganannya adalah dengan pemberian obat penghilang rasa nyeri dan latihan
saraf atau neuromove
dari dokter.
Sumber:
(B03) Kompas.30 Mei 2015, halaman 14
0 komentar:
Posting Komentar