YUDHA
ANDRI RIYANTO
13.310.410.1044
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Untuk memperingati tahun baru
Imlek bulan februari 2015, PEMKOT kota solo menyiapkan bebagai rangkaian acara.
Persiapan – persiapan tersebut diantaranya menyiapkan sejuta lampion, di
Kelurahan Sudiroprajan yang mayoritas etnis Tionghua, umbul Mataram atau doa
bersama yang mengarak tumpang berisi hasil bumi. Kegiatan persiapan yang paling
menarik adalah kegiatan membersihkan kali PEPE yang nantinya akan di gunakan
sebagai wisata perahu hias yang berlangsung tanggal 5 pebruari sampai 15
pebruari 2015.
Puncak acara dari imlek ini yaitu
karnaval budaya Grebek Sudiro, yang dilaksanakan tanggal 15 pebruari 2015 pada
hari minggu. Tidak kalah menariknya tema imlek pada tahun ini yaitu
Manunggaling Budaya Nguri –uri Luhurring Bangsa. Tema tersebut berfilosofi
karena ada dua etnis yaitu jawa dan cina untuk berbaur merayakan imlek.
Dari kutipan Suharno di media
cetak Tribun solo tersebut dapat dipetik banyak kaidah antara lain: bagaimana
seorang pemimpin dapat berpikir cerdas (PEMKOT SOLO) dalam mengajak masyarakat
untuk peduli dengan lingkungan, mengargai perbedaan dan mensukuri rizki dari
sang pencipta.
Kegiatan peduli lingkungan bisa
dilakukan membersihkan sampah, dan membuang sampah pada tempatnya. Menghargai
perbedaan beragama atau bersuku budaya adalah kegiatan yang baik untuk tetap
menjalin hubungan baik sesama manusia. Semua kegiatan yang dilakukan saat dan
sebelum merayakan tahun baru imlek di daerah kali Pepe solo tersebut baik di
ajarkan pada anak sejak dini.
Sumber: Suharno (2015). Kali pepe
jadi lokasi wisata perahu hias mulai 5 februari. Tribun Solo hal 7. Februari, 3, 2015.
0 komentar:
Posting Komentar