Dibenci Sahabat
Oleh:
Nunuk Priyati
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Saya
(23) menikah dengan mantan sahabat saya. Saya tidak tahu jika dia masih
mencintai mantannya tersebut. Dia tiba-tiba menjauh. Beberapakali saya pernah
meminta maaf setelah tahu titik persoalannya lewat pesan karena dia tidak mau
diajak bertemu dan menolak panggilan saya lewat telephone tapi dia juga tidak membalasnya. Ketika kami bertemu dan
saya menyapanya, dia justru berlalu pergi. Apa yang harus saya lakukan untuk
memperbaiki hubungan saya dengan sahabat saya tersebut? Sedangkan saya sendiri
merasa bersalah dan marah.
Nindi-Sleman
(bukan nama
sebenarnya)
Jawab:
Pertama-tama
yang harus anda lakukan adalah menghilangkan rasa bersalah dan marah anda. Anda
tidak pernah bermaksud merebut seorang pria yang disukai sahabat anda untuk
menjadi suami anda. Adapun hubungan sahabat anda dengan pria itu telah
berakhir. Sahabat anda sudah sepantasnya menerima kenyataan tersebut. Jika
sahabat anda belum menerimanya sehingga membenci anda, jelas itu bukan salah
anda. Anda tentu juga tidak perlu marah dengan sikap sahabat anda saat ini.
Mencintai seseorang yang tidak mungkin akan dia miliki menjadi situasi yang
sulit. Cobalah anda memahami posisi sahabat anda.
Langkah selanjutnya yang dapat anda
lakukan adalah dengan terus bersikap baik pada sahabat anda. Anda tidak perlu
memaksanya mengangkat telephone atau
membalas pesan SMS anda. Sapalah ia saat anda menjumpainya. Ajaklah sahabat
anda bicara dan bercerita seperti pada saat hubungan anda dan sahabat anda
masih baik. Sesekali berkunjunglah ke rumahnya. Respon pertama dari sahabat anda
mungkin kurang menyenangkan tapi selang berjalannya waktu, sahabat anda akan
mengerti dan paham sehingga dia tidak membenci anda lagi.
0 komentar:
Posting Komentar