Artikel Psikologi Sosial I
Jati Pramono
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dimas
(nama samaran) usia 25 tahun seorang pemuda di daerah selatan yang berprofesi
sebagai tenaga serabutan mempunyai pengalaman berharga dalam kehidupannya,
kejadiannya terjadi sejak 3 tahun yang lalu. Ketika dimas sedang perjalanan
pulang ke rumah dan ia menyempatkan mampir dulu di rumah makan nasi padang,
tiba-tiba dari arah utara ada 3 orang yang mengalami kecelakaan sepeda motor,
sehingga jatuhlah ke tiga orang tersebut sehingga hal tersebut menggerakkan
hati saya untuk membantu sebisa mungkin untuk mengangkat orang tersebut dan
membawa sepeda motor untuk diamankan biar tidak mengganggu lalu lintas. Ketiga
orang tersebut bernama Joko, wisnu dan alif. Ketiganya saat itu mau perjalanan
berangkat kerja ke warung makan “selera kita” di yogyakarta.
Kebetulan
pada saat itu dimas membawa chlorophyll dan langsung diminumkan dan oleskan ke bagian luka ketiga
orang tersebut, dan hasilnya sungguh luar biasa ketiga orang tersebut merasakan
perubahan yang lebih baik yang tadinya pusing dan gemetar sekarang hilang, yang
tadinya perih dan terasa kaku sekarang agak mendingan. Semua itu terjadi atas
izin Tuhan YME. Akhirnya dimas berkenalan dan memberikan kartu nama kepada
ketiga orang tersebut dan saling tukar menukar nomor telepon. Pertemanan pun
akhirnya terjadi dan ketiga orang tersebut menucapkan banyak terima kasih dan
meminta dimas untuk sering mampir ke tempat ketiga pemuda itu bekerja yang
intinya ingin membalas kebaikan dimas. Ilustrasi diatas sesuai dengan teori
fisher (1982: 222-224)yang menjelaskan tentang
basic qualities yang efektif dalam situasi helping relationship yang menyebutkan ada beberapa prasyarat agar
misi menolong orang lain ini dapat diterima dengan baik khususnya prasyarat
yang ketiga yaitu pihak penolong harus mampu menunjukkan perasannya dengan
sungguh-sungguh serta mengekspresikannya dengan cara-cara yang tepat.
Pengendalian
yang dilakukan dimas adalah sebaiknya dimas selalu menjaga hubungan dengan
ketiga temannya tersebut dengan mengirimkan sms menanyakan kabar dan lain
sebagainya. Hal ini bermanfaat untuk menambah ilmu skill with people guna
sebagai modal untuk masa depan.Membiasakan mendengarkan ceramah atau menghadiri
pertemuan yang bersifat kemanusiaan untuk menjaga kesehatan mental dan
meningkatkan kepedulian terhadap sesamanya. Hal tersebut sesuai dengan teori
Fisher (1982: 161-162) tentang prasyarat yang kedua yang menyatakan bahwa
penolong harus bisa menunjukkan penerimaan dan menyukai orang yang ditolongnya.
Prediksi
yang akan terjadi dan dialami dimas beserta ketiga temannya tersebut jika mampu
menjaga hubungan pertemanan dengan baik adalah keakraban dan keharmonisan
hubungan keduanya menjadi lebih solid karena dampak yang dirasakan dimas dan
ketiga temannya menjadi tentram hatinya,
tambah saudara, dimudahkan mencari rezeki serta kesehatan dimas baik fisik
maupun mental akan balance dan fit. Hal
tersebut sesuai dengan teori Middlebork (1974: 147) dalam( Shinta: 147) tentang
tiga alasan utama seseorang bersedia menolong orang lain khususnya alasan yang
ketiga yang menyatakan bahwa seseorang bersedia menolong yaitu moods and feelings (perasaan). Bila
seseorang merasa bahagia setelah
menolong maka ia cenderung untuk tidak memperhatikan dirinya sendiri dan bisa
melihat kebutuhan orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Shinta,
A. (2002).Pengantar Psikologi Sosial.
Edisi ke-2. Yogyakarta: Universitas Proklamasi 45.
0 komentar:
Posting Komentar