RINGKASAN ARTIKEL : 176 Ha Tanaman Padi Terancam Puso
Jati
Pramono
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Purworejo (KR) – Sekitar 176
hektare lahan persawahan di beberapa wilayah di Kabupaten Purworejo terancam
gagal panen/puso. Terutama pada musim tanam (MT) kedua nanti karena dua
bendungan irigasi jebol akibat bencana banjir. Kondisi ini sekaligus mengancam
target produksi swasembada pangan di Purworejo.
Dampak bencana ini
cukup mengkhawatirkan produksi pangan. Kami sedang mengupayakan tindakan
darurat agar bisa mengalirkan air supaya padi seluas itu tidak sampai gagal
panen pada MT sekarang dan MT dua,” kata Kepala Dinas Sumber Daya air dan
Energi Sumberdaya Mineral urworejo Ir. Susanto MT, Senin (13/4).
Kedua bendung irigasi
yang mengalami kerusakan berat itu, Bendung Tegalduren di Desa Pacekelan dan
Bendung Kebangsan di Desa Ganggeng Kecamatan Purworejo. Kerusakan bendung itu
terjadi akibat hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu. “Kerusakan kedua
bendung itu cukup parah. Di Bendung Tegalduren mengalami kerusakan total karena
bangunan utama ambrol dan kaki bendungan roboh. Akibatnya air dari sungai sudah
tidak bisa masuk ke daerah irigasi (DI) yang digunakan untuk mengairi 83
hektare sawah,”jelasnya.
Untuk saat ini,
sebagian masih bisa disuplai dari DI Ngasinan. “Tapi tidak bisa bertahan lama
karena prediksi kami bulan depan DI Ngasinan sudah tidak bisa lagi menyuplai.
Suplai hanya 5 liter perdetik, padahal kebutuhannya 100 liter
perdetik,”jelasnya.
Kerusakan Bendung
Tegalduren itu masuk kategori rusak total dan sudah tidak bisa difungsikan
lagi. Perbaikan harus dilakukan total di bagian intak bendung karena sudah ambrol.
“Di bagian hilir Sungai Kaligesing kerusakan terjadi di Bendung Kebangsan.
Meski bangunan bendung sementara aman, namun aliran air berubah arah dan
membelah lahan pekarangan penduduk yang panjangnya mencapai ratusan
meter,”jelasnya. (Nar)-m
Sumber Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar