Fx. Wahyu
Widiantoro
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Membaca
adalah sebuah tugas sebagai siswa dan mahasiswa. Kebiasaan
membaca jelas dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor intenal
yaitu kesadaran individu dalam mengembangkan kegemarannya dalam membaca
sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan
dalam hal ini guru serta fasilitas perpustakaan. Kegiatan membaca tidak sekedar
menyusun huruf menjadi rangkaian kata dan kalimat namun keseluruhannya
merupakan kegiatan kognitif yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif.
Ironis
bahwa ditunjukan dari berbagai hasil survey yang menyatakan rendahnya minat
baca di kalangan masyarakat saat ini. United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO) pada 2011, indeks tingkat membaca masyarakat
Indonesia hanya 0,001%. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang
mau membaca buku. Kondisi tersebut tentunya berpengaruh terhadap kosongnya
perpustakaan di Sekolah dan Kampus. Siswa dan mahasiswa cenderung lebih
tertarik mengakses internet, mengetik SMS melalui handphone, atau sekedar duduk
berkumpul untuk mengobrol. Rendahnya minat ke perpustakaan bisa disebabkan
karena kurang kreatifnya penataan sebuah perpustakaan, koleksi buku yang
disediakan hanya sebatas buku-buku pelajaran serta diharapkan pemerintah lebih
mendorong terwujudnya budaya literasi.
Perkembangan
global seperti yang terjadi saat ini mencakup berbagai aspek kehidupan menuntut
peningkatan sumberdaya manusia serta menuntut kecepatan dalam menyesuaiakan
diri atas perkembangan tersebut yang kesemuanya dapat dicapai dengan
menumbuhkan masyarakat yang gemar membaca.
0 komentar:
Posting Komentar